Di tengah hiruk pikuk genre battle royale dan MOBA yang terus berkembang, Eternal Return muncul sebagai angin segar yang menggabungkan dua genre besar itu menjadi satu pengalaman bermain yang benar-benar unik. Bayangkan kamu bermain MOBA dengan sudut pandang isometrik seperti League of Legends, tapi dengan gameplay battle royale yang intens—last man standing, loot, survival. Hasilnya? Sebuah game kompetitif yang sangat teknikal, penuh strategi, dan tentunya menantang untuk dikuasai.
Sebagai editor kingkong 4d, tertarik untuk membahas game satu ini secara mendalam. Apa yang membuat Eternal Return menonjol di antara lautan game kompetitif saat ini? Kenapa ia punya komunitas yang loyal? Dan bagaimana ia berkembang sejak perilisannya hingga kini di tahun 2025?
Apa Itu Eternal Return?
Eternal Return adalah game strategi multiplayer kompetitif yang dikembangkan oleh Nimble Neuron, studio asal Korea Selatan. Game ini pertama kali diperkenalkan ke publik lewat Early Access di tahun 2020, dan sejak itu perlahan tapi pasti membangun basis pemain yang setia.
Game ini mengambil latar di pulau bernama Lumia Island, tempat eksperimen manusia super dilakukan secara rahasia. Setiap match mempertemukan hingga 18 pemain (baik solo, duo, maupun trio) dalam arena survival yang dipenuhi dengan item, jebakan, dan zona berbahaya. Tujuanmu? Bertahan hidup dan menjadi yang terakhir.
Yang membuat Eternal Return beda dari battle royale lain adalah pendekatan gameplay-nya. Ini bukan game tembak-tembakan 3D, melainkan game isometrik seperti MOBA—dengan sistem crafting, karakter dengan skill unik, cooldown management, dan sistem map control yang sangat penting.
Gameplay Inti: Gabungan MOBA dan Survival Battle Royale
Hal pertama yang perlu dipahami dari Eternal Return adalah bahwa ini bukan game yang bisa kamu kuasai dalam satu dua kali main. Game ini punya learning curve yang cukup tinggi, tapi sangat rewarding.
Setiap match dimulai dengan kamu memilih satu dari puluhan karakter yang tersedia, masing-masing dengan skill unik dan gaya bermain berbeda. Ada yang jago melee, ada yang spesialis ranged, ada yang lincah tapi rapuh, hingga tanky bruiser. Setiap karakter juga bisa memilih senjata yang berbeda, yang akan memengaruhi skill set mereka.
Setelah spawn, kamu akan menjelajahi map besar bernama Lumia Island yang terbagi dalam beberapa area: pond, temple, forest, alley, factory, dan lain-lain. Di tiap area ini, kamu harus mencari resource untuk crafting—mulai dari makanan untuk regen HP, hingga equipment kuat seperti armor dan senjata legendaris. Semakin kamu mengerti letak resource dan rute efisien, semakin cepat kamu bisa jadi kuat sebelum konflik besar dimulai.
Ini bukan hanya soal refleks dan insting, tapi juga strategi pergerakan, efisiensi farming, dan pemilihan build yang tepat untuk karakter dan situasi. Dan jangan lupa, kamu tidak sendirian. Pemain lain pun akan bergerak cepat dan mungkin akan menyerang saat kamu belum siap.
Karakter dan Variasi Build
Salah satu kekuatan utama Eternal Return adalah roster karakternya yang terus berkembang. Di tahun 2025, jumlah karakter sudah menyentuh angka lebih dari 70, masing-masing punya gaya unik yang membuat mereka menarik untuk dikuasai.
Contoh beberapa karakter populer:
- Aya: Seorang sniper dengan senjata jarak jauh yang mematikan. Cocok untuk pemula karena mekanik yang sederhana tapi kuat.
- Magnus: Karakter tank dengan kekuatan eksplosif. Jago di pertarungan jarak dekat dan bisa mengacaukan formasi musuh.
- Nadine: Karakter lincah dengan kemampuan memasang jebakan dan serangan bertubi-tubi dari busur.
- Adriana: Menguasai api, bisa menciptakan zona damage dan mengontrol area pertempuran.
Setiap karakter punya berbagai build alternatif tergantung senjata yang kamu pilih. Misalnya, karakter tertentu bisa main pakai pistol, assault rifle, atau bahkan senjata hybrid. Item yang kamu crafting akan membentuk build akhir kamu—dan ini sangat memengaruhi gaya bermainmu selama pertandingan.
Di sinilah letak kedalaman Eternal Return—bahwa satu karakter bisa dimainkan dengan berbagai cara. Ini membuat setiap match terasa segar, dan membuka peluang bagi pemain untuk menemukan style mereka sendiri.
Sistem Crafting yang Jadi Jantung Permainan
Berbeda dari game MOBA biasa, Eternal Return punya sistem crafting yang sangat krusial. Kamu harus menggabungkan item dasar yang ditemukan di berbagai zona menjadi item yang lebih kuat. Contoh: kamu butuh cloth dan leather belt untuk bikin chest armor tertentu.
Sistem ini membuat pengetahuan tentang peta sangat penting. Kamu harus tahu di mana saja resource tertentu bisa ditemukan, dan menyusun rute rotasi yang efisien. Banyak pemain pro yang menghafal kombinasi item dan lokasi spawn resource agar bisa crafting item inti mereka dalam 3-5 menit pertama.
Crafting juga berlangsung real-time di tengah map, jadi kamu harus waspada—jangan sampai fokus crafting tapi malah disergap pemain lain.
Zona Berbahaya dan Waktu Bertarung
Setiap beberapa menit, area di Lumia Island akan dikunci dan menjadi zona kematian. Ini mendorong pemain untuk terus bergerak dan akhirnya bertemu di pertarungan akhir. Mekanisme ini menghindari gameplay yang terlalu pasif dan mendorong bentrokan strategis antar pemain.
Kematian bersifat permanen (kecuali di mode tertentu), jadi kamu harus bermain cerdas. Ada juga sistem revival drone yang bisa digunakan di mode duo atau trio—memberikan sedikit kesempatan kedua bagi tim yang kehilangan anggota.
Waktu juga menjadi tekanan dalam game. Kamu harus cepat crafting, leveling, dan siap tempur sebelum zona makin mengecil. Ini memberikan tempo yang seru dan menegangkan.
Mode dan Ekspansi yang Terus Bertambah
Eternal Return menyediakan beberapa mode permainan:
- Solo: Mode klasik 1v17, semua saling bunuh sampai tersisa satu.
- Duo: Kerja sama 2 pemain melawan tim lain.
- Squad (Trio): Mode 3 lawan 3 lawan 3 dst, cocok untuk kerja sama tim.
- Cobalt Protocol: Mode unik yang lebih mirip MOBA klasik, dengan objektif tim dan turret.
- Casual Mode: Buat yang ingin latihan tanpa tekanan rank.
Nimble Neuron juga rutin merilis update musiman, event khusus, skin kosmetik, hingga kolaborasi dengan franchise anime atau tokoh populer lainnya. Semua ini membuat pemain punya alasan untuk terus kembali ke Lumia Island.
Komunitas dan Esports yang Tumbuh Stabil
Walaupun tidak sepopuler MOBA besar seperti LoL atau Dota 2, komunitas Eternal Return terbilang aktif dan loyal. Banyak pemain yang menyukai gameplay kompetitifnya yang teknikal, dan turnamen komunitas terus bermunculan di berbagai wilayah.
Nimble Neuron juga aktif menyelenggarakan ER Masters, turnamen resmi dengan hadiah uang dan exposure global. Bahkan beberapa pemain pro dari genre lain mulai menjajal Eternal Return karena daya tarik uniknya.
Untuk kamu yang suka mendalami meta, min-maxing build, dan bermain kompetitif, game ini menyuguhkan pengalaman yang menantang dan memuaskan.
Performa, Visual, dan Aksesibilitas
Dari sisi visual, Eternal Return tampil clean dan colorful. Desain karakternya khas anime-modern dengan sentuhan sci-fi, dan animasi skill sangat responsif. UI juga dirancang intuitif, walaupun di awal mungkin terasa kompleks karena banyaknya info crafting dan map.
Game ini cukup ringan dan berjalan baik di PC mid-end. Bahkan Nimble Neuron juga sudah merilis versi mobile dan konsol, dengan dukungan cross-play, membuat komunitas makin besar dan akses makin mudah.
Fitur tutorial interaktif dan mode latihan juga sangat membantu pemain baru untuk memahami mekanisme game sebelum terjun ke pertandingan serius.
Kesimpulan: Game Strategi Bertempo Cepat yang Layak Dicoba
Eternal Return adalah bukti bahwa inovasi dalam genre battle royale dan MOBA masih mungkin terjadi. Dengan kombinasi gameplay survival, crafting strategis, karakter unik, dan sistem combat real-time, game ini menyuguhkan pengalaman yang berbeda dan memuaskan.
Buat kamu yang merasa jenuh dengan game kompetitif yang itu-itu saja, atau ingin tantangan baru yang butuh skill dan strategi tinggi, Eternal Return adalah pilihan yang sangat layak. Apalagi di tahun 2025 ini, dengan update yang makin matang dan komunitas yang terus berkembang, game ini makin solid sebagai salah satu game F2P terbaik di pasar.
Siap terjun ke Lumia Island dan buktikan kamu yang terbaik? Craft senjatamu, pilih rute rotasimu, dan tunjukkan siapa yang pantas jadi survivor terakhir.